Bulan terbit – Caspar David Friedrich

Bulan terbit   Caspar David Friedrich

Ada berbagai pendapat mengenai interpretasi tokoh-tokoh Frederick. Banyak yang percaya bahwa seniman itu tidak kuat dalam menggambarkan sosok manusia, dan itulah sebabnya ia lebih suka melukisnya di malam hari atau dari belakang. Teknik ini memungkinkan seniman untuk hanya menunjuk siluet, meminimalkan jumlah detail kecil. Namun, tidak mungkin penjelasan seperti itu dapat dianggap cukup meyakinkan, jika kita mengingat beberapa potret diri seniman, membuktikan kemampuannya untuk menyampaikan kesamaan.

Kemungkinan besar, Frederick memotret para pahlawannya dari belakang untuk memberikan suara universal kepada para tokoh dan menciptakan citra yang menggeneralisasi. Contoh mencolok dari pendekatan ini adalah lukisan “Wanita di Jendela”, 1822, di mana istri artis diubah menjadi gambar kolektif “hanya seorang wanita.” Dengan cara yang sama, sang seniman juga memecahkan gambar-gambar pria dalam lukisan “The Wanderer over the Sea of ​​Clouds”, 1818 dan “Moonrise”, 1835-37.