Rumah Artis, pemandangan dari taman mawar – Claude Monet

Rumah Artis, pemandangan dari taman mawar   Claude Monet

Gambar yang disajikan adalah lanskap Monet impresionis. Itu milik periode kreativitas akhir, ketika seniman memiliki dua tahun tersisa untuk mati, tangannya tidak sekokoh sebelumnya, dan operasi dilakukan sebelum matanya memainkan lelucon kejam dengan persepsi warna. Nah, gambar itu tidak dibuat dalam teknik khas untuk Monet. Dengan kata lain, ada palet yang terlalu suram di sini yang menyumbat esensi komposisi dan bertentangan dengan warna-warna ceria Monet tua.

Melihat bentang alam paling baik dilakukan dari jarak tertentu. Ini bukan instruksi, tetapi saran yang baik yang akan membantu untuk menutupi plot gambar secara keseluruhan. Jarak akan menyatukan mashmash sapuan kuas menjadi sesuatu yang dimengerti dan holistik, menjadi apa yang dapat dipersonifikasikan dengan tampilan taman mawar. Ini adalah taman di Giverny. Itu dipenuhi dengan eksotisme dan memiliki pemandangan yang kompleks, tempat Monet bekerja secara pribadi. Karena usia tua dan sudah bukan cengkeraman itu, taman Monet sampai pada kehancuran tertentu. Gambar tidak mencerminkan semua keindahan tanaman dan perubahan pembungaan dari satu varietas bunga, lalu yang lain. Palet yang dipilih kemungkinan besar acak, karena penulis menjalani operasi pada mata, dan karena itu tidak lagi menangkap warna nyata. Oleh karena itu, lanskap menyerupai waktu senja dan panas musim panas dengan bayangan merah darah.

Tempat di mana penulis mendedikasikan karyanya terhubung dengan pengalaman pribadinya dan hilangnya orang-orang terkasih – baik istri maupun salah satu putranya. Pada saat itu, Monet puas merawat taman yang selalu berbunga di Giverny. Provinsi Prancis menjadi tempat perlindungan yang nyaman bagi seniman muda yang masih bahagia, dan kemudian berubah menjadi tempat hijau yang sepi di mana pemiliknya menghabiskan masa hidupnya. Memotong kanvas secara detail, Anda dapat mempertimbangkan rambut rimbun pohon di sebelah kanan, di sebelah kiri adalah beberapa pohon yang tumbuh secara terpisah dan hamburan semak mawar di tengah.

Monet terpaksa memaksakan pukulan kacau. Ini memberi beberapa dinamika pada daun dan bunga. Langit berwarna kuning, cerah dan panas. Bayangan di bawah semak-semak tidak memiliki kontras dan secara agresif bercampur dengan kelopak dan kuncup merah dan merah muda. Monet tidak menghabiskan waktu untuk menulis surat terperinci dan bekerja dengan banyak rencana yang menambah gambaran yang bisa dimengerti, hanya dari kejauhan, seperti disebutkan sebelumnya. Palet yang dipilih oleh penulis adalah hangat, beraneka ragam, cerah, seperti selendang gipsi penghangat.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5,00 out of 5)