Adam di hadapan penghakiman Allah – William Blake

Adam di hadapan penghakiman Allah   William Blake

Salah satu karya William Blake yang paling dramatis. Tuhan diwakili di sini sebagai hakim yang tangguh. Dia duduk di atas kereta api dan menatap Adam dengan tajam. Blake menemukan langkah komposisi yang berhasil dalam gambar ini: sosok Tuhan hanya sedikit lebih besar dari sosok Adam, tetapi dengan peningkatan yang hampir tidak terlihat ini, penulis memastikan bahwa Tuhan terlihat jauh lebih mengesankan daripada orang yang jatuh.

Gambar-gambar yang dibuat dalam Eternity Tak lama sebelum kematiannya, William Blake menulis kepada salah seorang temannya: “Saya mengunjungi Gerbang Kematian dan kembali dari sana ke seorang lelaki tua yang lemah dan lemah, dengan kesulitan menggerakkan kakinya, tetapi roh saya tidak menjadi lebih lemah dari ini, dan imajinasi saya menjadi lebih pucat karena hal ini, dan imajinasi saya menjadi pucat. Semakin lemah tubuh fana saya yang bodoh, semakin kuat semangat dan imajinasi saya, yang dengannya saya akan hidup selamanya. ” Nasib Blake – seorang seniman, penyair dan filsuf – adalah fenomena luar biasa tidak hanya dalam bahasa Inggris, tetapi juga dalam budaya dunia.

Seluruh hidupnya penuh dengan aspirasi untuk Gates, yang hampir semua orang takut untuk mendekat. Dia hanya mengurus satu hal – memiliki waktu untuk melakukan sebanyak mungkin dari apa yang diperintahkan Sang Pencipta kepadanya. “Otak dan ingatan saya dipenuhi dengan buku-buku dan lukisan-lukisan tua yang saya buat kembali ketika saya berada di Eternity, yaitu, sebelum saya muncul di Bumi dalam bentuk fana saya saat ini,” kata Blake. Dan dia menganggap kehidupan duniawinya sebagai kesempatan yang diberikan kepadanya oleh Tuhan untuk mengirimkan ciptaannya kepada orang-orang.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5,00 out of 5)