Sebuah kolam dengan bunga lili air di dekat rumah Claude Monet di Giverny, di barat laut Paris, menjadi motif utama lukisan-lukisan sang seniman di kemudian hari. Kanvas yang merefleksikan permukaan kolam menjadi dunia tersendiri, menginspirasi rasa pencelupan di alam. Pengamatan terhadap perubahan struktur cahaya pada permukaan air mendorong Claude Monet membuat sketsa abstrak.
Lukisan-lukisan itu tidak sepenuhnya dihargai selama kehidupan Monet, dan ketika mereka direvisi pada 1950-an oleh beberapa sejarawan seni, beberapa kritikus menganggapnya sebagai pendahulu ekspresionisme abstrak. Dalam upayanya untuk menampilkan jumlah cahaya dan kegelapan yang tepat, Monet selalu mengerjakan beberapa kanvas sekaligus dan dengan marah memantau perubahan dalam pencahayaan. Dia melukis dengan penuh perhatian, mengabaikan semua tren saat ini, meskipun ada kejutan dari orang-orang sezamannya.
Dalam beberapa dekade terakhir kehidupan untuk Monet, taman air tercintanya di Giverny telah menjadi subjek penelitian yang obsesif dan mengganggu. Dia melukis pemandangan yang sama sekitar 250 kali sepanjang tahun 1900 dan sampai kematiannya. Pada akhirnya, kolam menjadi satu-satunya subjek kreativitas. Dia mulai membangun taman air segera setelah dia pindah ke Giverny, dan mengajukan petisi kepada otoritas setempat untuk mengalihkan air dari sungai di dekatnya. Alhasil, lanskap itu adalah seluruh penemuan Monet, dan ia menggunakannya sebagai fokus kreatif dan inspirasinya.
Permukaan air secara unik memantulkan cahaya dan atmosfer lingkungan dalam karya-karya Monet di Javerny. Langit menghilang dari lukisan itu, selembar rimbun menutupi bagian atas kanvas, ke cakrawala, dan lengkungan dekoratif jembatan memenuhi ruang. Perhatian kita difokuskan pada gambar itu sendiri dan fokus pada itu, dan bukan pada apa yang disajikan secara rinci dalam gambar. Dalam karya-karya Monet selanjutnya, kolam dan bunga bakung semakin mengisi ruang kanvas, dan permukaan airnya dihiasi bunga-bunga.
Daun mengambang dari bunga lili air dan pantulannya di dalam air mengaburkan perbedaan antara objek nyata dan bayangan cermin mereka dengan bantuan cahaya. Monet selalu tertarik untuk berpikir, mengamati bentuk-bentuk yang terfragmentasi dalam ekspresi alami mereka, yang dia ekspresikan dengan kuasnya di atas kanvas. “Objek itu tidak penting bagiku; aku ingin mereproduksi apa yang ada di antara objek itu dan aku.” Menjelang akhir hidupnya, sebagai hasil dari upayanya yang intens untuk mendapatkan cahaya dan bayangan yang tepat, ia menghilangkan tema dari lukisannya, menghasilkan kelahiran seni abstrak.