Song of the Time – Jan Torop

Song of the Time   Jan Torop

Pada akhir tahun 1880-an, warna lukisan Thorop menjadi lebih gelap, mencerminkan daya tarik seniman simbolis dengan gambar sisi gelap keberadaan manusia, penolakan mereka terhadap materialisme dan polarisasi konsep kebaikan dan kejahatan. Pandangan para Simbolis dapat ditelusuri dalam gambar Torop Songs of the Times.

Komposisi horisontal ini menyerupai dekorasi. Disarankan bahwa tokoh-tokoh dengan rambut panjang mengalir dipinjam oleh Thorop dari budaya pulau Jawa aslinya, namun, mereka juga mengingat sumber-sumber lain yang mempengaruhi campuran eklektik yang membentuk gaya Art Nouveau.

Fakta bahwa Torop menggunakan kayu sebagai dasar untuk karyanya menegaskan kesetiaannya kepada tradisi budaya Indonesia. Di Indonesia, bahan ini sering digunakan untuk patung. Lukisan itu juga merasakan pengaruh gaya Margaret MacDonald Mackintosh.

Margaret tidak dikaitkan dengan simbolisme, tetapi pekerjaannya di Glasgow dan keanggotaannya dalam apa yang disebut “sekolah hantu” ditandai oleh minat yang sama pada semua makhluk menyeramkan yang membedakan para Simbolis. Ini dibuktikan oleh Panel Logam Tempanya – bagian dari layar perapian yang dibuat Margaret untuk pameran Vienna Secession 1900.