Potret Mr. Andrews dengan istrinya – Thomas Gainsborough

Potret Mr. Andrews dengan istrinya   Thomas Gainsborough

Tn. Dan Ny. Andrews, yang ditangkap oleh Gainsborough, memiliki perkebunan besar dekat Sedbury, kota kelahiran sang seniman. Dia melukis potret mereka tak lama setelah kembali ke Suffolk dari London. Perlu dicatat bahwa lanskap dalam komposisi ini memainkan peran yang tidak kalah pentingnya daripada potret pasangan Andrews – Gainsborough memberinya lebih dari setengah kanvas.

Namun, para pelanggan tidak perlu merasa tersinggung – pelukis itu mendesak mereka bukan demi lanskap abstrak, tetapi demi perkebunan mereka sendiri. Robert Andrews, tampaknya, baru saja kembali dari perburuan. Dia berdiri dengan santai bersandar di belakang bangku tempat Francis Mary, istri mudanya, duduk. Perhatikan bahwa satu bagian dari bajunya tetap belum selesai. Mungkin, sang seniman bermaksud menggambarkan di tangan Ny. Andrews seekor burung yang dibawa oleh suaminya dari perburuan, tetapi kemudian karena suatu alasan mengabaikan niat ini.

Pasangan Andrews melihat langsung ke penonton, tetapi ada satu karakter di potret yang tidak memperhatikan penonton – ini adalah anjing pemburu dari Tuan Andrews, yang setia memandangi tuannya. Dalam “Potret Pak Andrews dan istrinya” secara organik menggabungkan dua genre yang membentuk ketenaran Gainsborough – potret dan lansekap. Adapun yang terakhir, itu ditulis dengan akurasi yang tidak biasa untuk pahlawan masalah kami dan, dengan kata lain, topografi. Sebagai contoh, menara putih, terlihat di kejauhan, di belakang mahkota pohon, adalah menara yang sangat konkret dari Gereja St. Peter, di mana pada tahun 1748 Tuan dan Ny. Andrews menikah. Bekerja pada “Potret Mr. Andrews dengan istrinya,” Gainsborough pertama kali menggambarkan sosok orang, dan kemudian pemandangan.

Sangat mengherankan bahwa, pada kenyataannya, dari pelanggan, artis hanya menulis wajah. Dia menyelesaikan pose dan gaun mereka di bengkelnya – dengan bantuan boneka manekin berpakaian dengan tepat. Harus dikatakan bahwa Gainsborough selalu menulis gorden sendiri, keluar dari kepalanya. Dia tidak perlu bekerja dengan model untuk ini. Yang lebih mengejutkan adalah kemampuannya untuk menyampaikan tekstur kain dan mengatur lipatannya dengan cara yang paling alami – sehingga tidak satu, bahkan yang paling canggih, penonton dapat curiga bahwa lipatan, bayangan, dan sorotan ini adalah isapan jempol dari imajinasi master.

Misalnya, gaun biru Mrs. Andrews sangat rumit. Seniman itu berhasil mengubah kecemerlangan dan kesejukan kain satin ke kanvas.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5,00 out of 5)