Lukisan itu dilukis pada akhir periode pertama masa tinggal seniman di Perancis. Namun, setelah beberapa tahun, ia mengalihkan perhatiannya ke ibu kota Prancis.
Tampilan jendela yang ditampilkan di sini nantinya akan menjadi ciri khas Chagall. Dia melambangkan pandangan tentang realitas eksternal dari dalam, kesatuan rumah dan dunia.
Pada 1910-an, Menara Eiffel membuat kesan besar pada Chagall. Di matanya, itu bukan perwujudan dari peradaban teknis seperti menara baru Babel, kali ini mampu mencapai ketinggian surgawi mistis. Dalam “Paris from the window”, aspirasinya ke langit ditekankan dan sekali lagi dikonfirmasi oleh bingkai jendela, yang menyerupai tangga. Seperti biasa, gambar yang dibuat oleh Chagall menggabungkan yang nyata dan yang surealis, dan ketidaklogisan mereka memiliki logika internalnya sendiri.
Tema utama dari gambar ini adalah dualisme dan persatuan dunia: tanaman berbunga yang lahir dari bumi, dan langit tanpa dasar yang beraneka ragam, pria dan wanita, pria dan hewan, penglihatan internal dan eksternal, terwujud dalam citra seorang pria berwajah dua, seperti Janus.