Potret Margaret Henderson muda dari awal abad ke-20 dilukis oleh pelukis Inggris berbakat J. Waterhouse pada saat periode Pra-Raphaelitisme sedang sekarat dan kanon klasik lukisan ditolak. Fakta bahwa Waterhouse adalah seorang pelukis potret yang diakui tidak meninggalkan keraguan. Tetapi salah satu nuansa utama dari karyanya adalah cinta gambar perempuan, termasuk yang mitologis. Miss, yang merupakan tokoh utama dalam gambar itu, tetap menjadi misteri bagi orang kontemporer.
Sayangnya, sumber diam tentang biografinya. Bagi penonton, itu akan tetap menjadi contoh yang tidak diketahui dan mencolok dari arah yang ada selama setengah abad di dunia budaya. “Miss Margaret Henderson” adalah salah satu contoh paling cemerlang dari lukisan seniman yang halus, sedikit suram, kering dan agak mirip dengan teknik Masaccio. Menggambar paralel antara Renaisans awal dan Pra-Raphaelitisme, jelas bahwa potret Margaret memproyeksikan teknik-teknik dasar melukis tradisi masa lalu: tatapan tak bergerak, “foto” bodoh dengan transmisi bentuk-bentuk alami, ekspresi wajah, suasana hati dan latar belakang yang gelap.
Namun, kedalaman latar belakang ini tidak sering digunakan oleh penulis sebagai dasar. Tetapi kontras yang dipilih memungkinkan untuk menggambar, seperti dalam contoh ini, pahlawan wanita ke garis depan dalam perspektif yang lebih produktif, bermanfaat bagi pemirsa dan pencipta sendiri. Teknik semacam itu dibuka oleh Caravaggio, dan Waterhouse menggunakannya di sini, tetapi mencairkan kedalaman cemberunya dengan vas kaca dengan bunga dan permainan sorotan. Palet yang hangat sangat jenuh.
Potret menarik untuk dilihat karena perbedaan suhu yang tajam dari latar depan dan jauh. Karakteristik potret Waterhouse adalah surat dari alam. Modelnya masih dicintai in absentia, sebagai prototipe penciptaan masa depan. Dia dipelajari, seperti peta geografis, sampai ke ujung ikal yang mengkilap. Miss Margaret Henderson-nya tidak berbobot dan manis. Kekuningan kulit diperoleh dengan mencampurkan beberapa warna yang memberikan vanila yang menyenangkan ke wajah dan tangan Margaret. Gaun putih dengan frame muslin transparan leher tipis. Tidak ada perhiasan, tidak ada gaya berat.
Kesederhanaan dekorasi Miss ditekankan oleh bunga mawar penuh dengan sejuta kelopak merah muda. Penampilan gadis itu sedih, sedikit lelah, terbuka. Tidak adanya bintik-bintik cerah dan langit-langit oker dari lukisan itu membuktikan tulisannya di ruang tertutup tanpa jendela. Sumber cahaya kemungkinan besar adalah lilin. Itulah sebabnya ada begitu banyak vanila, kresek almond, dan putih antik.