Lukisan terhormat “Date” adalah salah satu karya penulis yang luar biasa. Titik referensi lain, leitmotif lain, yang akan ada di sana-sini berkelip-kelip di kanvas Picasso. Dan keynote ini adalah pelukan.
Plastik yang tidak biasa, ketika satu orang meraih yang lain, menyentuh kontur tubuhnya, menggali, meremas, sekali lagi untuk diingat oleh master. Patut dicatat bahwa di Moskow bahkan ada pameran yang didedikasikan untuk lukisan-lukisan dari tahun yang berbeda, tempat Picasso memeluk.
Lukisan “Merangkul” dilukis dengan cara impresionistik yang nyata, terutama ditentukan oleh teknik tertentu – goresan energik, kontras warna, tanpa transisi dan midtone halus, suasana transparan khusus dan plot yang banyak ditafsirkan.
Tampaknya penulis ingin mengungkapkan plot yang ringkas dan kering mungkin – tidak ada detail berlebihan, petunjuk yang tidak terucapkan. Penonton melihat lingkungan yang buruk, semacam tempat pemerintahan, mungkin sebuah hotel. Perabotan, hanya kursi dan tempat tidur, dinding kosong, lantai kosong. Dan di tengah-tengah situasi ini – dua orang dengan penuh semangat saling menempel. Dan meskipun penulisnya tidak meninggalkan program apa pun kepada kami, tetap saja suasana gambarnya putus asa. Merasa ketidakberuntungan yang dekat. Dua orang yang pengasih harus berpisah, dan meskipun tidak jelas bagi kita mengapa – mungkin seorang pria menyerukan tugas kebapakan, atau mungkin hanya kemiskinan yang menarik mereka ke sisi berbeda dari sungai yang sama, yang disebut kehidupan.
Dalam suasana hati, gambar itu sangat mengingatkan pada tango Astor Piazzolla, penuh drama dan keputusasaan. Semacam gairah terakhir di tepi jurang.
Anehnya, Picasso sendiri hampir tidak memiliki makna yang begitu dalam pada karya ini – ia masih muda, cinta pertamanya belum datang, seperti pergolakan militer abad XX yang bergejolak. Namun, seni kadang-kadang membuat lelucon yang luar biasa, mengubah gambar genre impresionistik biasa menjadi semacam simbol yang mengintensifkan generasi berikutnya. Atau mungkin ini adalah hadiah ajaib dari sang pencipta, yang mampu memprediksi dan mengantisipasi?