Still Life – Paul Gauguin

Still Life   Paul Gauguin

Akhir abad ke-19 adalah periode kehidupan yang masih banyak, masing-masing unik. Seniman tersebut sepenuhnya berangkat dari klasik dan aturan. Anda dapat melihat kurangnya pemikiran, plot acak segera ditransfer ke kanvas. Perhatian penuh diberikan pada benda-benda, permainan cahaya dan nuansa. Di latar depan adalah kendi yang cerah, dan di depannya ada sepiring penuh berbagai buah.

Meja ditutupi dengan taplak meja berwarna susu, dengan nada yang ada piring, seolah-olah menyatu dengan kendi. Di atas meja, terpisah dari semua buah, adalah buah eksotis yang berbeda warna dari pir yang ditulis dengan selera tinggi. Gambar ini digambarkan dengan kombinasi kontras warna yang nyata. Pir kuning yang tergeletak di piring menonjol dengan jelas ke latar belakang meja yang dingin.

Seniman secara halus menekankan volume, bayangan, sorotan, refleksi. Semua hal kecil ini dikerjakan dengan sangat baik oleh penulis. Tampaknya benda sederhana, disajikan dalam kesederhanaan luar biasa dan, bersama dengan itu, dalam keindahan. Buah adalah titik terang dalam pekerjaan ini. Gauguin berbicara tentang sikap tulus untuk bekerja, ia tidak menyerukan untuk menyalin alam, tetapi untuk melukis, sebagai ekspresi pemikiran. Dia menggambarkan kehidupan yang lebih dalam dari sekadar buah-buahan di atas meja.

Pada saat yang sama, seniman dalam gambar menunjukkan karya seninya, kemampuan untuk menciptakan. Menggambarkan masih hidup, ia dimasukkan ke dalam lukisan mimpinya, bergeser ke permainan warna, ke persepsi dunia sebagai gambar holistik.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5,00 out of 5)