Menyembuhkan Orang Buta Jericho (Triptych) – Lucas van Leiden

Menyembuhkan Orang Buta Jericho (Triptych)   Lucas van Leiden

Lukisan oleh Luke Leidensky “The Healing of the Jericho Blind Man”, ditulis olehnya sesaat sebelum kematiannya, adalah hasil khas dari aktivitas kreatifnya. Ini memiliki sedikit kemiripan dengan komposisi keagamaan dari era sebelumnya. Tidak ada suasana doa, atau tokoh-tokoh suci yang kudus. Seperti banyak pelukis Belanda pada awal abad ke-16, Luke Leydensky berusaha untuk memutuskan tradisi seni masa lalu dan lebih dari siapa pun pada zamannya, dianut oleh pencarian bentuk gambar baru, bahasa artistik baru.

Jalan kreatif sang master itu rumit, berliku-liku, penuh dengan periode kesuksesan dan kegagalan. Dia tidak berdiri di samping dari kecintaannya pada seni Italia, dan triptych “Healing the Jericho Blind Man” bersaksi tentang kenalannya dengan warisan para penguasa Renaissance Italia. Banyak yang dipinjam dari rekan-rekan Jerman, khususnya dari Dürer. Tetapi hal utama yang membuat pesona lukisan Luke Leiden adalah ketertarikan yang tajam pada dunia, sebuah studi yang cermat tentang kenyataan.

Artis menafsirkan kisah Injil sebagai tema genre, mengubahnya menjadi cerita yang menghibur, penuh dengan adegan-adegan yang hidup. Perhatian pemirsa tertarik dengan sosok-sosok orang yang bergerak dan bersemangat yang mengenakan kostum cerah abad ke-16. Gerakan tangan, rotasi tubuh, ekspresi wajah masing-masing karakter sangat tajam. Beberapa mengharapkan keajaiban dengan tidak sabar, yang lain dengan keyakinan tenang, sementara yang lain meragukan kemampuannya dan berbicara tentang apa yang mungkin terjadi.

Kristus, menyembuhkan orang buta, digambarkan di tengah, tetapi tidak di latar depan, tetapi di kedalaman, dan tidak menonjol dari kerumunan di sekitarnya. Di sebelah kiri, di antara para penonton, Luka Leidensky memerankan seorang pria dengan topi merah, menonton dengan penuh minat. Penampilan pria ini sangat mirip dengan “Potret-Diri” Luke Leiden dari Museum Braunschweig dan, khususnya, dengan gambar Dürer 1521 yang mereproduksi Luke.

Mungkin sang seniman menempatkan potret diri, yang sering ditemukan dalam karya-karya sekolah Belanda di abad ke-15. Jika asumsi ini benar, maka di sini kita memiliki gambar terbaru Luke Leiden, yang meninggal dua tahun setelah penciptaan triptych. Warna gambar cerah dan nyaring. Berdiri dengan latar belakang vegetasi hijau gelap, pakaian merah, kuning, biru, hijau dari para aktor menciptakan tontonan warna-warni yang menyenangkan mata. Kontras dari area yang diterangi dan teduh menentukan kedalaman spasial komposisi.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5,00 out of 5)