Ivan the Terrible dan putranya Ivan – Ilya Repin

Ivan the Terrible dan putranya Ivan   Ilya Repin

Ini adalah salah satu contoh dari daya tarik seniman untuk subjek sejarah yang menyebabkan dia bergaul dengan peristiwa kehidupan Rusia modern. Untuk pertama kalinya, gagasan untuk menulis episode menyedihkan dalam kehidupan Ivan IV the Terrible datang ke Repin pada tahun 1882 setelah konser oleh Rimsky-Korsakov di pameran Moskow.

Di satu sisi, Repin ingin menciptakan sesuatu yang mirip dengan musik yang didengarnya dengan kekuatan tragedi itu. Di sisi lain, gambar itu merupakan respons langsung terhadap 1 Maret 1881 – pembunuhan Kaisar Alexander II. Seniman itu sendiri terkesan dengan ini dan menulis: “Semacam aliran berdarah melewati tahun ini. Peristiwa berdarah 1 Maret menggetarkan hati semua orang.”

Pelukis potret yang luar biasa, dalam gambar ini Repin mencapai ketinggian ekspresif psikologis yang tidak dapat dicapai. Wajah-wajah Tsar John IV dan putranya dibedakan oleh emosi, vitalitas yang luar biasa, dan kemampuan untuk mentransmisikan kondisi sesaat. Wajah tiran itu menunjukkan saat ketika seseorang terbangun di dalam dirinya, ketika cangkang binatang buas telah terbang darinya dan dia sangat berduka untuk ayahnya. Di muka putranya ada setengah senyum seorang lelaki yang meninggal, yang memaafkan ayahnya dan ingin memfasilitasi kesadaran akan perbuatannya dan kesalahannya. Pose putranya mirip dengan sosok Kristus di “Keturunan dari Salib” El Greco.

Lukisan itu mengambil banyak energi dari Repin. Dia berjalan di jalanan, mencari gambar, membuat sketsa. Di apartemen 1 kamar disediakan untuk “apartemen raja”. Ketika putri kecil Vera jatuh dari trapeze, dan hidungnya mulai berdarah, artis itu meminta untuk tidak segera menghentikannya dan memperhatikan, mengingat arah aliran dan warna.

Gambar itu membuat masyarakat bersemangat. Mereka pergi ke Galeri Tretyakov dalam jumlah besar untuk hanya menontonnya. Di aula di mana dia terlihat, mereka meletakkan karpet merah, seolah melanjutkan gambar dan memperkenalkan pemirsa ke ruang pembunuhan – sebuah prototipe dari instalasi modern. Sementara itu, Akademi Seni mengkritiknya karena kesalahan terhadap hukum proporsi dan anatomi, Kaisar Alexander III mengutuknya karena realisme belaka dan kecenderungan keyakinan. Pada akhirnya, dengan keputusan kerajaan, lukisan itu dilarang ditampilkan.

Beberapa bulan kemudian dia diekspos lagi, tetapi nasibnya tragis. Pada 16 Januari 1913, seorang pelukis ikon muda dari Old Believers Abram Balashov datang ke galeri dan memberikan 3 luka besar dengan pisau pada lukisan itu. Pemulihan lukisan itu berhasil, tetapi surat repinsky yang asli hilang.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5,00 out of 5)