Esther Toilet – Theodore Chasserio

Esther Toilet   Theodore Chasserio

Esther adalah karakter utama dari buku dengan nama yang sama Tanakh dan acara-acara yang berkaitan dengan hari libur Purim. Salah satu wanita Alkitab yang terkenal. Citra Ester telah mengilhami para menteri seni selama berabad-abad. Seniman-seniman Renaisans Italia Botticelli, Mantegna dan Tintoretto merefleksikan kanvas-kanvas mereka pada acara-acara tertentu yang berkaitan dengan hidupnya. Itu ditulis oleh Rubens dan Rembrandt, Handel mendedikasikan oratorio-nya untuknya, dan penulis naskah drama Prancis yang agung Racine menulis tragedi “Esther”.

Esther adalah kerabat dan murid Yahudi Mordekai, yang tinggal di Susa dan pernah menyelamatkan nyawa raja Persia Artaxerxes. Ketika raja memilih seorang istri baru untuk dirinya sendiri, alih-alih ratu yang sombong, Astin, ditolak olehnya, pilihannya jatuh pada Ester. Esther tidak hanya cantik. Dia adalah seorang wanita yang pendiam, sederhana, tetapi energik dan setia untuk orang-orang dan agamanya. Peninggian orang Yahudi juga menimbulkan kecemburuan dan kemarahan di antara beberapa abdi dalem dan terutama di antara Haman, seorang Amalek yang menikmati kekuasaan dengan kesombongan dan despotisme yang ekstrem.

Terganggu oleh kenyataan bahwa Mordekai memperlakukannya tanpa perbudakan, Haman memutuskan untuk menghancurkan tidak hanya dirinya sendiri, tetapi seluruh rakyatnya, dan memperoleh persetujuan raja untuk mengeluarkan keputusan tentang pemusnahan orang Yahudi. Setelah mengetahui hal ini, Mordekai menuntut dari Ester agar ia menengahi raja untuk bangsanya. Ester yang berani, karena takut kehilangan posisi dan hidupnya, bertentangan dengan tata krama yang ketat, menampakkan diri kepada raja tanpa undangan dan meyakinkannya untuk mengunjungi pesta yang disiapkan olehnya, di mana dia menoleh kepadanya dengan permintaan perlindungan.

Setelah mengetahui apa masalahnya, raja memerintahkan Haman digantung di tiang gantungan yang telah disiapkannya untuk Mordekai, dan sebuah dekrit baru dikirimkan untuk membatalkan dekrit tentang pemusnahan kaum Yahudi: tentang hak mereka untuk menolak eksekusi yang pertama. Berdasarkan keputusan ini, orang-orang Yahudi, dengan tangan di tangan mereka, memberontak untuk mempertahankan hidup mereka dan mengalahkan banyak musuh, apalagi, sepuluh putra Haman menderita nasib yang sama seperti ayah mereka. Untuk mengenang hal ini, hari libur khusus Purim diadakan di antara orang-orang Yahudi.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5,00 out of 5)