Bunga Padang Rumput – John White Alexander

Bunga Padang Rumput   John White Alexander

“Meadow Flowers” adalah karya American John White Alexander. Ringan, hangat, sayang. Plotnya didedikasikan untuk adegan sehari-hari dari kehidupan seorang wanita muda, musim panas dan kehangatan. Alexander adalah pelukis potret yang luar biasa, karena kanvas musim panas yang disajikan dengan jelas memberikan kesaksian.

Pengerjaan halus dan bekerja dengan alam menjelaskan realisme proporsi dan skema warna pahlawan wanita. Dan tata letak acara tidak meninggalkan keluhan. Seluruh gambar berisi meja bundar dengan taplak meja linen, buket bunga kecil yang subur dikumpulkan di padang rumput, seorang wanita muda duduk di meja dan kursi dengan topi bertepi lebar tergeletak di atasnya. Setiap elemen layak mendapat deskripsi. Jadi, terbukti bahwa tutup kepala dilemparkan dengan terburu-buru pada kursi yang lembut, topi yang terbuat dari sedotan warna telinga.

Syal yang mengelilingi tulle dihiasi dengan bunga rusa, tampaknya hidup. Gaun gadis itu memantulkan sinar matahari tengah hari dengan cahaya kuning vanilla. Melimpahnya silau dan kelinci yang terang dicat dengan warna madu yang lengket. Bahkan bunganya tidak berwarna. Mereka hanya bergabung menjadi satu guncangan stroke keputihan. Kursi yang paling jenuh dan kontras adalah kursi berwarna cokelat dan bayangan dingin di taplak meja, rambut cokelat pahlawan itu. Namun, cat merah muda pahit mengkombinasikan potongan-potongan individual – ini adalah mawar di topi, kedalaman bayangan buket bunga, perona pipi pada seorang gadis. Palet Alexander di “Meadow Colours” adalah monoton, warna-warna yang kontras tidak sesuai dengannya.

Bahkan noda taplak meja yang dingin di tempat teduh hanya meredupkan cahaya matahari, tetapi tidak membuat kanvas menjadi beku. John White menggerakkan gambar planar dengan banyak cahaya dan bayangan sebagian cahaya. Kabut keemasan dari tirai yang digambar menyegarkan panas tengah hari di ruangan itu. Gadis itu masih panas setelah berjalan dan memerah dengan muka memerah. Ini musim panas. Ini adalah waktu sambutan bagi mereka yang tersesat dalam serangkaian musim dan kehidupan sehari-hari di kota. Kehidupan pedesaan memenuhi tubuh muda itu dengan kegembiraan dan kelincahan, bahkan membuatnya “merayap” untuk karangan bunga segar di bawah sinar yang terik. Aleksander berhasil menghibur suasana hati seorang pengamat luar dan, secara harfiah, jatuh cinta pada perbungaan bidang.

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5,00 out of 5)